Tips Cara Merawat dan Berternak Burung Cililin
hobiku23.blogspot.com - Ok sobat, kali ini kita akan membahas burung berjambul nan indah yang satu ini, yaitu cililin, burung cililin atau crested jay ini merupakan anggota keluarga burung gagak yang paling populer di kalangan penggemar burung berkicau. Ia sering kali dijadikan masteran untuk burung kesayangan seperti murai batu atau cucak hijau. Burung dengan jambul khas ini memang memiliki suara berdencing tajam, dengan speed yang sangat rapat, sehingga bagus sekali untuk isian murai batu dan cucak hijau. Bagaimana cara merawat dan mengembangbiakan burung ini?, simak beberap tips berikut ini.
Cililin sendiri terdiri atas beberapa spesies yang tersebar di beberapa wilayah, antara lain :
Perawatan Harian Burung Cililin
Tidak peduli asal daerahnya, selama mendapat perawatan rutin dan konsisten, burung cililin bisa memiliki performa suara yang membanggakan pemiliknya. Cililin dikenal sebagai burung cetakan, yaitu burung yang akan berbunyi jika digoda dengan tangan. Ini memang karakter yang sulit dihilangkan. Selain itu, burung cililin juga sangat sensitif. Burung bakalan bahkan rawan stres, sehingga perawatannya harus hati-hati dan perlu mendapat perhatian ekstra dari pemilik. Berikut ini beberapa tips perawatan harian untuk burung cililin.
Cililin sendiri terdiri atas beberapa spesies yang tersebar di beberapa wilayah, antara lain :
- Cililin Jawa (Platylophus galericulatus galericulatus) yang penyebarannya sekitar Pulau Jawa.
- Cililin Borneo (Platylophus galericulatus lemprieri) yang penyebarannya sekitar Kalimantan Bagian Utara.
- Cililin Sumatera (Platylophus galericulatus coronatus) yang penyebarannya sekitar Sumatera dan sebagian Kalimantan.
- Cililin Melayu (Platylophus galericulatus malacensis) yang penyebarannya sekitar Semenanjung Malaya.
Dari beberapa jenis cililin, ada dua yang cukup populer dikalangan penggemar burung kicau, yaitu cililin coklat dan cililin hitam. Cililin coklat banyak dicari untuk di jadikan masteran karena kerapatan suaranya.
Membedakan Jantan dan Betina
Tidak mudah untuk membedakan burung cililin jantan dan betina, karena penampilan fisiknya hampir sama. Tetapi ada beberapa yang bisa dijadikan pegangan, meski belum tentu 100% akurat :
- Ukuran tubuh dan kepala burung jantan cenderung lebih besar dari betina
- Burung jantan memiliki warna bulu lebih pekat
- Bintik putih pada alis burung jantan lebih kecil daripada burung betina
- Bulu putih pada leher burung jantan lebih tebal, dengan batasan warna hitam yang lebih jelas. Betina memiliki warna putih di leher yang tipis, dengan warna hitam sebagai pembatas yang kurang jelas terlihat
- Posisi berdiri burung jantan lebih tegap, sedangkan betina cenderung berdiri dengan posisi datar
- Suara burung jantan terdengar lebih kasar dengan speed yang rapat
- Suara burung betina terdengar lebih pendek, sering terputus-putus, dan cenderung lebih kristal atau halus
- Suara burung jantan lebih bervariasi, dengan tekanan suara yang lebih sering dan rapat
- Suara burung betina juga bervariasi, namun dengan tekanan suara yang jarang dan tidak rapat
- Burung jantan sering bernyanyi sambil mengangguk-angguk, dan tidak terlalu ngeper
Perawatan Harian Burung Cililin
Tidak peduli asal daerahnya, selama mendapat perawatan rutin dan konsisten, burung cililin bisa memiliki performa suara yang membanggakan pemiliknya. Cililin dikenal sebagai burung cetakan, yaitu burung yang akan berbunyi jika digoda dengan tangan. Ini memang karakter yang sulit dihilangkan. Selain itu, burung cililin juga sangat sensitif. Burung bakalan bahkan rawan stres, sehingga perawatannya harus hati-hati dan perlu mendapat perhatian ekstra dari pemilik. Berikut ini beberapa tips perawatan harian untuk burung cililin.
- Untuk burung cililin yang sudah makan voer (voer total), disarankan agar jangan sampai kekenyangan dan kekurangan makanan. Jika kekenyangan voer, burung akan jarang dan malas berbunyi. Sebaliknya, kalau kekurangan voer, bisa berakibat sakit dan mati. Pemberian jangkrik bisa dilakukan pagi hari (8 ekor) dan sore hari (10 ekor). Siang harinya bisa diberikan 1 sendok teh kroto segar. Jika tidak ada kroto, berikan jangkrik 4 ekor.
- Penjemuran tidak perlu terlalu lama, cukup 10 - 15 menit, dan bisa dilakukan minimal 2 - 3 kali dalam satu minggu. Minimnya frekuensi penjemuran disebabkan burung ini sangat sensitif dan rawan stres. Cililin juga rentan terhadap cuaca, terlebih angin kencang, sama halnya murai batu.
- Selalu memeriksa air minumnya. Jika terlihat kotor, harus secepatnya diganti, karena burung ini enggan minum jika air dalam cepuk minumnya kotor atau berlumut, serta bisa berpengaruh terhadap kondisi kesehatannya.
Pengembangbiakan Cililin
Kandang penangkaran untuk pengembangbiakan cililin bisa menggunakan kandang penangkaran murai batu atau cucak rowo, yang biasanya memiliki ukuran cukup luas dengan wadah sarang berbentuk mangkuk terbuka yang terbuat dari rotan atau besek. Sebarkan beberapa bahan atau material penyusun sarang di dasar kandang, misalnya ijuk, daun kering, rumput, atau jerami kering, serta bahan lainnya yang diperlukan.
Setelah proses perjodohan, burung bisa dimasukan ke kandang penangkaran untuk dikembangbiakan. Selama masa reproduksi, burung harus diberikan makanan berprotein tinggi, serta multivitamin dan multimineral khusus untuk penangkaran. Setelah mulai menata sarang, burung pun siap bertelur. Burung cililin hanya bertelur sebanyak 1 - 2 butir, dengan jumlah anakan menetas rata-rata seekor dalam setiap musim berkembang biak. Sejauh ini memang belum banyak penangkar burunh cililin di Indonesia. Jadi, inilah kesempatan bagi Anda untuk menjadi penangkar, sekaligus bisa mengurangi penggunaan cililin dari alam bebas.
Demikianlah ulasan kami di atas ini mengenai Tips Cara Merawat dan Berternak Burung Cililin, semoga ulasan kami ini bermanfaat untuk kita semua. Jika ada yang ingin Anda tanyakan silahkan tinggalkan komentar Anda di kolom komentar dibawah ini. Terimakasih telah berkunjung, salam hobiku23...
Baca Juga Lainnya :
1. Perbedaan Pleci Jantan dan Betina
2. Cara Mengatasi Burung Cendet Galak
3. Manfaat Daun Sirih Untuk Burung Berkicau
1. Perbedaan Pleci Jantan dan Betina
2. Cara Mengatasi Burung Cendet Galak
3. Manfaat Daun Sirih Untuk Burung Berkicau